Langsung ke konten utama

Dampak Pertambangan Nikel



1.       Latar Belakang
Pembangunan yang berlangsung sampai saat ini tidak hanya melakukan pembangunan di segala bidang. Dalam pengelolaan sumber daya alam sebagaimana yang dicantumkan dalam UUD 1945 pasal 33 (ayat 3) berbunyi: bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara, dan untuk dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Menunjukkan bahwa negara melindungi kekayaan alam dan akan dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.
Seiring dengan hal tersebut, maka tindakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup yang tidak terbatas dengan memanfaatkan sumber daya alam yang terbatas dibatasi dan setiap pengelolaan sumber daya alam diawasi dan dikendalikan dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Seperti kegiatan pertambangan yang dilindungi dengan Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang pertambangan (Marsuki, 2009).

2.       Pembahasan
Nikel terbentuk bersama mineral silikat kaya akan unsur Mg (ex;olivin). Olivin adalah jenis mineral yang tidak stabil selama pelapukan berlangsung. Saprolite adalah produk pelapukan pertama, meninggalkan sedikitnya 20% fabric dari batuan aslinya (parent rock). Batas antara batuan dasar, saprolite dan wathering front tidak jelas dan bahkan perubahannya gradasional. Endapan nikel laterite dicirikan dengan adanya speroidal weathering sepanjang joints dan fractures ( boulder saprolite). Selama hal ini berlangsung, Mg larut dan Silika larut bersama groundwater. Ini menyebabkan fabric dari batuan induknya is totally change. Sebagai hasilnya, Fe-Oxide mendominasi dengan membentuk lapisan horizontal diatas saprolite yang sekarang kita kenal sebagai Limonite.
Nikel sangat banyak manfaatnya antara lain :
1.    Untuk pembuatan baja tahan karat,
2.    Sebagai selaput penutup barang-barang yang dibuat dari besi atau baja,
3.    Alat-alat laboratorium Fisika dan Kimia,
4.    Digunakan dalam bentuk paduan untuk pembuatan alat-alat yang dipakai dalam industri mobil dan pesawat terbang.
5.    Nikel juga digunakan sebagai bahan paduan logam yang digunakan industri logam.
6.    Untuk membuat magnet. Palinit dan Invar yaitu paduan nikel yang mempunyai koefisien muai yang sama dengan gelas yang digunakan sebagai kawat listrik yang ditanam dalam kaca, misalnya pada bolam lampu pijar.

Dampak Penambangan Nikel Terhadap Lingkungan
a.  Dampak Penambangan Nikel Terhadap Lahan/Tanah
     Akibat aktifitas penambangan Nikel, banyak dapak negative yang ditimbulkan terhadap lahan atau tanah, seperti:
-       Tanaman masyarakat menjadi rusak akibat aktifitas penambangan.
-       Merusak lahan-lahan masyarakat dengan lubang-lubang eksplorasi sementara.
-       Dari aktifitas pertambangan menyebabkan terjadinya hujan asam yang mengebabkan tanah menjadi tercemar dan tanaman yang terkena hujan asam menjadi mati.
-       Lahan di sekitar pertambangan penuh dengan lubang dan tandus. Lahan ini bekas eksploitasi penambangan yang belum direklamasi /revegetasi sebagaimana mestinya.
-       Lahan hutan di sekitar pertambangan mengalami penebangan liar yang semakin meningkat karena adanya jalan pertambangan dan pelabuhan yang dibangun.

b.  Dampak Penambangan Terhadap Air
     Akibat aktifitas penambangan Nikel, banyak dapak negative yang ditimbulkan terhadap air, seperti:
-    Ekosistem Danau Matano rusak karena hempasan debu dan asap dari pabrik, pembuangan limbah dari perumahan di atas danau, erosi tanah dan sedimentasi dari bekas galian yang hanyut ke danau.
-    Polusi penambangan berupa asap yang mengandung asam akan menyebabkan terjadinya hujan asam yang akan mencemari air.
-    PT Inco merubah bentang sungai Larona yang dahulu indah menjadi PLTA untuk menyuplai listrik ke pabrik peleburan nikel di Sorowako. Pembangunan PLTA Larona ini telah menggenangi mesjid, rumah, sawah dan kebun-kebun penduduk yang tinggal di sekitar Danau Towuti. PLTA tersebut juga mengurangi sumber makanan lokal, karena mencegah proses migrasi sejenis belut lokal, sehingga populasi mereka turun sangat drastis. Pembangunan PLTA Larona kedua menyebabkan peningkatan debit air sungai Larona secara drastis dan mengakibatkan kampung-kampung di sekitarnya dilanda banjir.

Upaya Penanggulangan Penambangan Nikel
a.  Upaya Penanggulangan Penambangan Nikel Terhadap Lahan/Tanah
1.      Jalan menuju tempat penambangan seharusnya tidak melalui daerah pemukiman dan daerah pertanian warga agar warga tidak mendapat penyakit dan tanamannya tidak tercemar atau rusak.
2.      Menutup kembali lubang-lubang bekas penambangan.
3.      Mengelola limbah hasil peleburan nikel dengan prinsip 3R (reduse, seuse, dan recycle)
4.      Mereklamasi /revegetasi di lahan-lahan yang telah ditambang.
5.      Tidak menebang hutan untuk memperkuas daerah penambangan.
b.  Upaya Penanggulangan Penambangan Nikel Terhadap Air
1.      Mengelola limbah hasil peleburan nikel dengan prinsip 3R (reduse, seuse, dan recycle) perairan danau tidak tercemat oleh limbah yang ditimbulkan akibat penambangan tersebut.
2.      Menggunakan saringan pada cerobong asap agar zat asam tidak terlalu banyak bertebaran  di udara dan mengurangi dampak terjadinya hujan asam.
3.      Mengalihkan aliran air agar tidak mengenai pemukiman warga apabila debit air sungai meningkat, seperti sebelum dialihkan dan didirikannya PLTA untuk memenuhi kebutuhan listrik di area penambangan.

3.                Kesimpulan
Nikel ditemukan oleh Cronstedt pada tahun 1751 dalam mineral yang disebutnya kupfernickel (nikolit). Nikel merupakan bahan galian yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi karena pada masa sekarang kebutuhan Nikel semakin meningkat disamping dari kebutuhan lainnya yang persediaannya semakin terbatas, sehingga mendorong minat pengusaha untuk membuka pertambangan Nikel. Bahan galian Nikel banyak fungsinya, salah satunya dalam pembuatan baja yang tahan karat, bisa juga dipakai sebagai alat – alat laboratorium.
Walaupun nikel sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, namun dalam proses penambangannya banyak menimbulkan dampak negatif terhadap lahan/tanah dan air. Seperti rusaknya lahan dan tanaman masyarakat, turunnya hujan asam, lahan menjadi berlubang dan tandus, terjadi penebangan liar, pencemaran air akibat penmbuangan limbang ke sungai, meningkatnya debit air sungai akibat proses penambangan, dan sebagainya.
Oleh sebab itu perlu penanganan serius dalam melakukan penambangan agar tidak menimbulkan banyak kerugian khususnya bagi warga yang bermukim di sekitar area penambangan.
1.   Penyaringan partikel
2.   Gunakan peralatan pelindung diri
3.   Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
4.   Program Lingkungan Sehat

5. Daftar Pustaka
Agus, F. 2004. Pengelolaan DTA Danau dan Dampak Hidrologisnya. Balai Penelitian Tanah. Bogor.  http://www.litbang.deptan.go.id/artikel/one/56/pdf [16 Juni 2006]
Agus F, Farida, Noordwijk Van Meine, editor. 2004. Hydrological Impacts of Forest, Agroforestry and Upland Cropping as a Basis for Rewarding Environmental Service Providers in Indonesia. Proceedings of a workshop in Padang/Singkarak, Weat Sumatra, Indonesia, 25-28 February 2004. ICRAF-SEA. Bogor

Lampiran


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kode Etik Teknik Industri

Etika  (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan ( custom ). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk. Etika dan moral dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku. Pengertian Etika Profesi Etika didefinisikan sebagai “the discpline which can act as the performance index or reference for our control system”. Dengan demikian, etika akan memberikan semacam batasan maupun standar yang akan mengatur pergaulanmanusia di dalam kelompok sosialnya. Dengan demikian etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self control”,

Review Jurnal Teknik Industri

REVIEW JURNAL Judul                : Effect of Ergonomic Hazards on Job Performance of Auditors in Nigeria (Bahaya Ergonomis pada Performansi Kerja Para Auditor   di Nigeria) Jurnal               : American Journal of Industrial and Business Management Vol                   : Vol. 6 No. 12 Halaman           : 33-34 Tahun               : 2016 Penulis             : Omoneye O. Olasanmi, Department of Management and                             Accounting, Obafemi Awolowo University Reviewer          : Reza Hidayat Alfan Tanggal            : 8 Januari 2016 1.    Latar Belakang      Pada masa sekarang ini segala jenis pekerjaan sangat terbantu dengan adanya bantuan teknologi. Teknologi dapat memberikan akses kemudahan bagi setiap jenis pekerjaan tentunya harus disesuaikan dengan jenis pekerjaan tersebut, karena jika tidak maka teknologi juga dapat menjadi ancaman terhadap suatu pekerjaan. Dalam penerapannya teknologi yang ada disuatu perusahaan juga dapat menimbulk