Langsung ke konten utama

Perkembangan dan Peran Teknik Industri




Sebagai sarjana teknik industri, kita perlu mengetahui sejarah dan perkembagan teknik industri dari perkembangan dunia sampai perkembangan di Negara kita sendiri yaitu Indonesia. Karena sejarah dan perkembangan menentukan cara pandang kita dalam berprilaku dan menyelesaikan persoalan-persoalan dalam dunia perindustrian.

Perkembangan teknik industri dimulai pada zaman Pra Yunani kuno.  Pada masa itu, manusia menggunakan batu dan tulang sebagai peralatan kerjanya.  Alat - alat yang digunakan mengalami perbaikan secara berkala, sehingga meningkatkan produktivitas pada persoalan produksi.  Hal ini terjadi sampai pada saat ini. Teknik industri sebenarnya berakar kuat pada masa revolusi industri. Revolusi industri telah mengubah secara dramatis proses manufaktur dan membantu lahirnya konsep – konsep ilmu pengetahuan di kemudian hari.  Inovasi teknologi yang terjadi pada waktu itu ditujukan untuk membantu dalam mekanisasi beberapa operasional manual tradisional pada industri tekstil. Beberapa penemuan teknologi pada masa revolusi industri,yaitu penemuan mesin pintal yang ditemukan oleh James Hargreaves (1765), pengembangan water frame oleh Richard Arkweight (1769), dan mesin uap oleh James Watt.

Awal mula Teknik Industri dapat ditelusuri dari beberapa sumber berbeda. Frederick Winslow Taylor sering ditetapkan sebagai Bapak Teknik Industri meskipun seluruh gagasannya tidak asli. Beberapa risalah terdahulu mungkin telah memengaruhi perkembangan Teknik Industri seperti risalah The Wealth of Nations karya Adam Smith, dipublikasikan tahun 1776; Essay on Population karya Thomas Malthus dipublikasikan tahun 1798; Principles of Political Economy and Taxation karya David Ricardo, dipublikasikan tahun 1817; dan Principles of Political Economy karya John Stuart Mill, dipublikasikan tahun 1848. Seluruh hasil karya ini mengilhami penjelasan paham Liberal Klasik mengenai kesuksesan dan keterbatas dari Revolusi Industri. Adam Smith adalah ekonom yang terkenal pada zamannya. "Economic Science" adalah frasa untuk menggambarkan bidang ini di Inggris sebelum industrialisasi America muncul . Kontribusi penting lainnya dan mengilhami Taylor adalah Charles W. Babbage. Babbage adalah profesor ahli matematika di Cambridge University. Salah satu kontribusi pentingnya adalah buku yang berjudul On the Economy of Machinery and Manufacturers tahun 1832 yang mendiskusikan banyak topik menyangkut manufaktur. Babbage mendiskusikan gagasan tentang Kurva Belajar (Learning Curve), pembagian tugas dan bagaimana proses pembelajaran dipengaruhi, dan efek belajar terhadap peningkatan pemborosan. Dia juga sangat tertarik pada metode pengaturan pemborosan. Charles Babbage adalah orang pertama yang menganjurkan membangun komputer mekanis. Dia menyebutnya "analytical calculating machine" , untuk tujuan memecahkan masalah matematika yang kompleks.

Di Amerika Serikat selama akhir abad 19 telah terjadi perkembangan yang memengaruhi pembentukan Teknik Industri. Henry R. Towne menekankan aspek ekonomi terhadap pekerjaan insinyur yakni bagaimana seorang insinyur akan meningkatkan laba perusahaan? Towne kemudian menjadi anggota American Society of Mechanical Engineers (ASME) sebagaimana yang dilakukan beberapa pendahulunya di bidang Teknik Industri. Towne menekankan perlunya mengembangkan suatu bidang yang terfokus pada sistem manufactur. Dalam Industrial Engineering Handbook dikatakan bahwa "ASME adalah tempat berkembang biaknya Teknik Industri". Towne bersama Fredrick A. Halsey bekerja mengembangkan dan memaparkan suatu Rencana Kerja untuk mengurangi pemborosan kepada ASME. Tujuan Recana ini adalah meningkatkan produktivitas pekerja tanpa berpengaruh negatif terhadap ongkos produksi. Rencana ini juga menganjurkan bahwa sebagian keuntungan dapat dibagikan kepada pekerja dalam bentuk insentif. Henry L. Gantt (juga anggota ASME) menekankan pentingnya seleksi karyawan dan pelatihannya. Dia, seperti juga Towne dan Halsey, memaparkan paper dengan topik-topik seperti biaya, seleksi karyawan, pelatihan, skema insentif, dan penjadwalan kerja. Dia adalah pencipta Diagram Gantt (Gantt chart), yang saat ini merupakan diagram yang sangat populer digunakan dalam penjadwalan kerja. Sampai sekarang Gantt chart digunakan dalam bidang statistik untuk membuat prediksi yang akurat. Jenis diagram lainnya telah dikembangkan untuk tujuan penjadwalan seperti Program Evaluation and Review Technique (PERT) dan Critical Path Mapping (CPM).

Sejarah Teknik Industri tidak lengkap tanpa menyebut Frederick Winslow Taylor. Taylor mungkin adalah pelopor Teknik Industri yang paling terkenal. Dia mempresentasikan gagasan mengenai pengorganisasian pekerjaan dengan menggunakan manajemen kepada seluruh anggota ASME. Dia menciptakan istilah "Scientific Management" untuk menggambarkan metode yang dia bangun melalui studi empiris. Kegiatannya, seperti yang lainnya, meliputi topik-topik seperti pengorganisasian pekerjaan dengan manajemen, seleksi pekerja, pelatihan, dan kompensasi tambahan bagi seluruh individu yang memenuhi standar yang dibuat perusahaan. Scientific Management memiliki efek yang besar terhadap Revolusi Industri, baik di Amerika maupun di luar negara Amerika. Keluarga Gilbreth diakui akan pengembangan terhadap Studi Waktu dan Gerak (Time and Motion Studies). Frank Bunker Gilbreth dan istrinya Dr. Lillian M. Gilbreth melakukan penelitian mengenai Pemahaman Kelelahan (Fatigue), Skill Development, Studi Gerak (Motion Studies), dan Studi Waktu (Time Studies). Lillian Gilbreth memeliki gelasr Ph.D. dalam bidang Psikologi yang membantunya dalam memahami masalah-masalah manusia. Keluarga Gilbreth meyakini bahwa terdapat satu cara terbaik ("one best way") untuk melakukan pekerjaan. Salah satu pemikiran mereka yang siginifikan adalah pengklasifikasian gerakan dasar manusia ke dalam 17 macam, di mana ada gerakan yang efektif dan ada yang tidak efektif. Mereka menamakannya Tabel Klasifikasi Therbligs (ejaan terbalik dari kata Gilbreth). Gilbreth menyimpulkan bahwa waktu untuk menyelesaikan gerakan yang efektif (effective therblig) lebih singkat tetapi sulit untuk dikurangi, demikian sebaliknya dengan non-effective therbligs. Gilbreth mengklaim bahwa setiap bentuk pekerjaan dapat dipisah-pisah ke dalam bentuk pekerjaan yang lebih sederhana. Saat Amerika Serikat menghadapi Perang Dunia II, secara diam-diam pemerintah mendaftarkan para ilmuwan untuk meneliti perencanaan, metode produksi, dan logistik dalam perang. Para ilmuwan ini mengembangkan sejumlah teknik untuk pemodelan dan memprediksi solusi optimal. Lebih lanjut saat informasi ini terbongkar. lahirlah Operation Research. Banyak hasil penelitian yang masih sangat teoretis dan pemahaman bagaimana menggunakannya dalam dunia nyata tidak ada. Hal inilah yang menyebabkan jurang antara kelompok Operation Research (OR) dan profesi insinyur terlalu lebar. hanya sedikit perusahaan yang dengan sigap membentuk departemen Operation Research dan mengkapitalisasikannya.

Pada 1948 sebuah komunitas baru, American Institute for Industrial Engineers (AIIE), dibuka untuk pertama kalinya. Pada masa ini Teknik Industri benar-benar tidak mendapat tempat yang khusus dalam struktur perusahaan. Selama tahun 1960 dan sesudahnya, beberapa perguruan tinggi mulai mengadopsi teknik-teknik operation research dan menambahkannya pada kurikulum Teknik Industri. Sekarang untuk pertama kalinya metode-metode Teknik Industri disandarkan pada fondasi analisis, termasuk metode empiris terdahulu lainnya. Pengembangan baru terhadap optimisasi dalam matematika sebagaimana metode baru dalam analisis statistik membantu dalam mengisi lubang kosong bidang Teknik Industri dengan pendekatan teoretis. Kemudian, permasalahan Teknik Industri menjadi begitu besar dan kompleks pada dan saat komputer digital berkembang. Dengan komputer digital dan kemampuannya menyimpan data dalam jumlah besar, insinyur Teknik Industri memiliki alat baru untuk mengkalkulasi permasalahan besar secara cepat. Sebelumnya komputasi pada suatu sistem memakan mingguan bahkan bulanan, tetapi dengan komputer dan perkembangan sub-program "sub-routines", perhitungan dapat dilakukan dalam hitungan menit dan dengan mudah dapat diulangi terhadap kriteria problem yang baru. Dengan kemampuannya menyimpan data, hasil perhitungan pada sistem sebelumnya dapat disimpan dan dibandingkan dengan informasi baru. Data-data ini membuat Teknik Industri menjadi cara yang kuat dalam mempelajari sistem produksi dan reaskinya bila terjadi perubahan.

Penjelasan mengenai perkembangan teknik industri sejak zaman pra yunani kuno membuktikan bahwa sejak peradaban manusia terdahulu sudah mengenal seputar teknik industri dengan pertimbangan agar mengoptimasi biaya, menghemat energi, menciptakan inovasi-inovasi baru, dan meningkatkan produktifitas maupun kinerja pekerja.
Adapun berita tentang delay nya bandara akibat kurangnya manajemen terutama dari direktur utama PT Angkasa Pura I seperti pada informasi berikut.

Delay di Bandara Ngurah Rai Jadi Alasan Dirut AP I Diganti
Delay di Bandara Ngurah Rai Jadi Alasan Dirut AP I Diganti
Jakarta - Menteri BUMN Rini Soemarno merombak pemegang posisi Direktur Utama PT Angkasa Pura I pada tanggal 18 Oktober 2016 lalu. Direktur Utama Angkasa Pura I yang dulu dijabat oleh Sulistyo Wimbo Hardjito kini dijabat oleh Danang S. Baskoro. Sebelumnya, Danang menjabat sebagai Direktur Utama PT ASDP (Persero).

Beberapa anggota Komisi VI DPR RI sempat menanyakan alasan Direktur Utama Angkasa Pura I diganti. Padahal Danang belum menyelesaikan masa jabatannya di PT ASDP.

"Apa alasan diganti? Tidak bisa di situ atas dasar undang-undang saja. Apa ada salah? Apa ada sakit sehingga kesehatannya tidak memungkinkan untuk dilanjutkan," kata Wakil Ketua Komisi VI DPR Azam Azman Natawijana dalam rapat di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (26/10/2016).

Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Jasa Konsultasi Kementerian BUMN, Gatot Trihargo menjawab pertanyaan anggota Komisi VI DPR RI. Menurut Gatot, pergantian Direktur Utama Angkasa Pura I dikarenakan berulangnya delay atau penundaan penerbangan di Bandara Ngurah Rai, Bali akibat perbaikan runway.

Delapan bulan lalu Bandara Ngurah Rai mengalami penundaan akibat perbaikan runway, sehingga penerbangan di bandara tersebut sempat tertunda. TIdak sampai di situ, kejadian ini juga berulang pada beberapa minggu lalu dengan kasus serupa.

Akibatnya penundaan penerbangan di bandara di bawah pengelolaan Angkasa Pura I membuat kenyamanan dan reputasi bandara tercoreng.

"Kami sampaikan bandara sekelas Ngurah Rai tidak ada alasan apapun yang diterima sampai landasan mengelupas," jelas Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Jasa Konsultasi Kementerian BUMN, Gatot Trihargo.

Akibatnya, Menteri BUMN Rini Soemarno mendapatkan banyak protes dari penumpang di Bandara Ngurah Rai. Hal tersebut yang mendasarkan Rini mencopot Wimbo dari jabatannya sebagai Direktur Angkasa Pura I dan digantikan oleh Danang S. Baskoro mantan Direktur Utama PT ASDP.

"Complain banyak diterima Ibu Menteri (Rini). Kita ingin speed up pelayanan terbaik kepada airline begitu on time supaya flight bisa berjalan dengan baik," kata Gatot. (ang/ang)

Dari berita yang telah disampaikan detik.com tersebut dapat dilihat bahwa adanya delay dan tanggung jawab dari direktur utama PT Angkasa Pura I dalam kasus delay tersebut. Dengan mempelajari Penelitian Operasi, pesawat-pesawat tersebut akan dapat teratur tanpa akan adanya delay. Teknik industri juga mempelajari Psikologi Industri dimana ilmu mempelajari perilaku manusia di tempat kerja sehingga sistem manajemen dapat diatasi dan penempatan posisi kerja disesuaikan dengan pekerja.

Sumber: 

http://finance.detik.com/ekonomi-bisnis/3330190/delay-di-bandara-ngurah-rai-jadi-alasan-dirut-ap-i-diganti

https://id.wikipedia.org/wiki/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kode Etik Teknik Industri

Etika  (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan ( custom ). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk. Etika dan moral dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku. Pengertian Etika Profesi Etika didefinisikan sebagai “the discpline which can act as the performance index or reference for our control system”. Dengan demikian, etika akan memberikan semacam batasan maupun standar yang akan mengatur pergaulanmanusia di dalam kelompok sosialnya. Dengan demikian etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self contro...

Review Jurnal Teknik Industri

REVIEW JURNAL Judul                : Effect of Ergonomic Hazards on Job Performance of Auditors in Nigeria (Bahaya Ergonomis pada Performansi Kerja Para Auditor   di Nigeria) Jurnal               : American Journal of Industrial and Business Management Vol                   : Vol. 6 No. 12 Halaman           : 33-34 Tahun               : 2016 Penulis             : Omoneye O. Olasanmi, Department of Management and                             Accounting, Obafemi Awolo...

Penelitian Taman Heulang

Sejarah Taman Heulang Akhir – akhir ini, Bogor dimanjakan dengan berbagai taman baru di perkotaannya. Hal tersebut dilakukan sesuai dengan program menjadikan Kota Bogor sebagai kota sejuta taman. Saat ini sudah ada 199 taman di Kota Bogor, 10 di antaranya merupakan hasil revitalisasi dan pembaharuan. Salah satu taman yang baru dibangun adalah Taman Heulang. Dulu sebelum Taman Heulang dibangun, tempat tersebut merupakan lapangan heulang. Lapangan tersebut biasa digunakan oleh warga sekitar untuk bermain bola. Berikut adalah foto yang diambil oleh  google satellite  pada Juli 2015, dapat dilihat bahwa tempat tersebut masih berupa lapangan dan belum ada perubahan sebagai taman. Pembangunan Taman Heulang ini dimulai dari 1 September 2016 dan hingga akhirnya diresmikan akhir Desember 2016. Taman Heulang sendiri memiliki luas sekitar 28.000 meter persegi yang merupakan taman terbesar di Kota Bogor. Pembangunannya sendiri membutuhkan anggaran sekitar Rp 4,3 Miliar. Akhirn...