REVIEW JURNAL
Judul : Effect of Ergonomic Hazards on Job Performance of Auditors in
Nigeria (Bahaya Ergonomis pada Performansi Kerja
Para Auditor di Nigeria)
Jurnal :
American Journal of Industrial and Business Management
Vol : Vol. 6 No. 12
Halaman :
33-34
Tahun :
2016
Penulis :
Omoneye O. Olasanmi, Department of Management and
Accounting, Obafemi Awolowo University
Reviewer : Reza Hidayat Alfan
Tanggal : 8 Januari 2016
1.
Latar
Belakang
Pada masa sekarang ini segala jenis
pekerjaan sangat terbantu dengan adanya bantuan teknologi. Teknologi dapat
memberikan akses kemudahan bagi setiap jenis pekerjaan tentunya harus
disesuaikan dengan jenis pekerjaan tersebut, karena jika tidak maka teknologi
juga dapat menjadi ancaman terhadap suatu pekerjaan. Dalam penerapannya
teknologi yang ada disuatu perusahaan juga dapat menimbulkan bahaya ergonomis
seperti sakit kepala, sakit leher, nyeri pergelangan dan penglihatan kabur bagi
para pekerjanya. Resiko ini akan lebih besar bagi para pekerja yang sering
menggunakan komputer. Bahaya ergonomis terkait penggunaan teknologi sering
tidak dikethui oleh penderitanya sampai mereka merasakan sesuatu tidak nyaman
terhadap dirinya, hal ini dikarenakn bahaya ergonomis timbul seiring dengan
berjalannya waktu. Berdasarkan suatu penelitian dibuktikan bahwa gejala bahaya
ergonomis sering terjadi pada kalangan teknisi dan ahli komputer. Bahaya
ergonomis bagi para auditor di Nigeria belum mendapatkan perhatian yang cukup
dan ini akan berpengaruh pada kinerja para audiotr itu sendiri. Dalam audit,
kinerja kerja individu sangat penting dan harus ditangani dengan tepat karena
mempengaruhi kualitas audit. Kompromi dengan prestasi kerja dapat menghasilkan
kualitas audit yang tidak sesaui dengan standar dan akibatnya perusahaan
auditor kehilangan kredibilitasnya sebagai perusahaan audit.
2.
Tujuan
Untuk menentukan bahaya
ergonomi yang berhubungan dengan kerjaan auditor dan untuk menentukan efek dari
bahaya ergonomi dan tingkat stress pada perusahaan pengaudit. Untuk memberikan
wawasan ke dalam kinerja organisasi dengan mempertimbangkan pengaruh teknostress
dan bahaya ergonomis sebagai variabel dalam penentu kinerja dalam perusahaan audit.
3.
Metode
Data diambil dengan cara
melakukan kuesioner dari 825 responden di Nigeria yang dilakukan oleh 4 auditor
terkenal “Big Four” yang terdaftar di Institute
of Chartered Accountants of Nigeria (ICAN) yaitu Akintola Williams Deloitte, PricewaterhouseCoopers,
KPMG, dan Ernst & Young. Kuesioner dibagikan
kepada responden dengan kategori tertentu.
4.
Pembahasan
Penelitian ini menguji
bahaya ergonomis yang berhubungan dengan pekerjaan auditor dan efek pada
kinerja auditor. Data primer dikumpulkan dari auditor dari "Big Four"
perusahaan audit di Nigeria melalui pemberian kuesioner yang berasal dari 825
responden. Deskriptif dan inferensial adalah alat statistik yang digunakan untuk menganalisa data primer. Hasil
penelitian ini mengidentifikasi beberapa bahaya yang berhubungan dengan
pekerjaan seorang auditor. Posisi teratas pada daftar bahaya adalah sakit
kepala, seperti yang dikatakan oleh 56,9% responden dan 54,5% dari responden mengatakan
mengalami kurang tidur. Hal itu terungkap bahwa nyeri leher (χ2 = 12,894; p
<0,05), nyeri pergelangan tangan (χ2
= 9,138; p <0,05) dan tidur yang tidak memadai (Χ2 = 8,276; p <0,05) yang
paling bahaya terkait dengan pekerjaan auditor. Hal ini juga mengungkapkan
bahwa terdapat hubungan signifikan antara bahaya ergonomis dan kinerja (χ2 = 4,763; p = 0,312).
5.
Kesimpulan
Analisis dalam
penelitian ini mengungkapkan bahwa ada banyak perbedaan dalam cara auditor
individu dipengaruhi oleh isu-isu teknostres dan bahaya ergonomis, dan
bagaimana variabel-variabel tersebut berdampak pada organisasi secara
keseluruhan. Dalam semua organisasi dianggap secara keseluruhan, terungkap
bahwa hubungan yang tidak signifikan ada antara tingkat technostress atau
kinerja antara bahaya ergonomis dan kinerja dalam perusahaan audit. Oleh karena
itu, persepsi stres teknologi terhadap kinerja masih agak ambigu, karena
beberapa orang dapat mengatasi lebih baik daripada rekan-rekan mereka yang
lain. Namun dapat disimpulkan bahwa kinerja secara keseluruhan dapat lebih
ditingkatkan jika fasilitas strategi teknologi lebih mempertahankan kondisi
pekerja. Hasil penelitian ini akan berguna untuk organisasi yang menggunakan
komputer maupun teknologi informasi dan komunikasi lainnya sehari-hari dan untuk
mengatasi masalah technostress dan bahaya ergonomis dari perspektif yang
berbeda. Ini juga akan membantu para manajer untuk merumuskan strategi terbaik
mengatasi keseimbangan antara penggunaan teknologi dan meminimumkan technostress.
Komentar
Posting Komentar